Tugas belajar siswa - Dibawah ini akan kami sajikan kepada para siswa-siswi SD, SMA, SMA dan juga untuk umum tentang Arti Prinsip Ekonomi, Ciri dan Contohnya
Arti Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi bagi produsen, konsumen, dan distributor. Prinsip ekonomi pada dasarnya merupakan tindakan memperoleh hasil yang maksimal dari pengorbanan yang telah kita lakukan. Selain bertindak atas motif ekonomi, suatu tindakan ekonomi umumnya menganut prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi ini menjadi landasan bertindak dalam mengambil keputusan penggunaan atau pengalokasian sumber daya agar dicapai hasil yang optimal. Intinya penggunaan atau pengalokasian sumber daya itu harus efisien. Dengan kata lain, efiensi itu pada dasarnya merupakan inti dari prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi berbunyi:
“Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya berusaha untuk mendapatkan hasil tertentu atau dengan pengorbanan tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil yang sebesarbesarnya.”
Contoh Pidato Tentang Sabar Dalam Islam
Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi
Terdapat beberapa ciri dari tindakan ekonomi yang didasari oleh prinsip ekonomi sebagai berikut:
1. mengutamakan kebutuhan yang sifatnya lebih penting dan mendesak;
2. bersikap hemat dan tidak boros dalam tindakannya;
3. melakukan tindakan ekonomi dengan pertimbangan yang matang;
4. senantiasa mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap tindakan ekonomi yang dilakukannya.
Prinsip ekonomi menuntun pelaku ekonomi untuk:
1. berusaha dengan biaya (pengorbanan) tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya, atau
2. berusaha dengan biaya (pengorbanan) sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu.
Prinsip ekonomi ini berlaku untuk semua tindakan ekonomi baik produksi, konsumsi, maupun distribusi.
a. Arti Prinsip Ekonomi Produsen
Kita telah mengetahui bahwa motif utama produsen dalam menghasilkan barang dan jasa untuk mencari laba seoptimal mungkin. Motif ini tidak akan terwujud jika produsen tidak memperhitungkan dengan baik antara pengorbanan dan hasil yang diharapkan. Di sinilah pentingnya produsen mengetahui dan menerapkan prinsip ekonominya. Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi menjadi dasar berpikir dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi atau pengorbanan tertentu. Sebaliknya, dengan biaya produksi dan pengorbanan yang serendah-rendahnya dapat dihasilkan sejumlah barang serta jasa tertentu.
Oleh karena itu, sebelum memulai usaha, produsen harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Barang dan Jasa Apa yang Dibutuhkan oleh Masyarakat?
Para produsen yang sukses biasanya jeli dalam mengamati perkembangan kebutuhan masyarakat. Produsen harus mampu menyediakan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi ketika belum ada produsen lain yang bisa menghasilkan barang dan jasa tersebut:
2) Di Mana Barang dan Jasa Tersebut Dihasilkan?
Kegiatan usaha pasti membutuhkan lahan atau lokasi. Apalagi jika usaha yang akan dijalankan berupa produksi skala besar. Tentu dibutuhkan area pabrik yang luas dan berbagai sarana pendukung seperti jalan, jaringan listrik, dan jaringan komunikasi. Permasalahan yang muncul adalah menyangkut pemilihan tempat pabrik yang akan dibangun. Produsen harus mempertimbangkan apakah berdasarkan ketersediaan bahan baku, kemudahan transportasi, atau kedekatan dengan konsumen (pasar). Lokasi pabrik tidak strategis bisa mengakibatkan borosnya biaya pengangkutan, yaitu biaya pengangkutan bahan mentah ke pabrik dan biaya pengangkutan barang ke pasar.
3) Bagaimana Cara Menghasilkan Produk yang Paling Efisien?
Dalam berproduksi produsen selalu berusaha menekan biaya yang serendah-rendahnya dengan tetap memerhatikan kualitas barang yang dihasilkan. Produsen tidak mungkin mengurangi penggunaan tenaga kerja atau bahan mentah di bawah standar kebutuhan produksi. Jadi, produsen harus mengusahakan teknik produksi yang paling efisien serta menghindari penggunaan sumber
daya yang sia-sia. Apabila biaya produksi tidak dapat ditekan, produsen berusaha agar dengan biaya produksi tertentu diperoleh produktivitas yang sebesar-besarnya.
Contoh Pidato Tentang Sabar Dalam Islam
b. Arti Prinsip Ekonomi Konsumen
Konsumen selalu berusaha memenuhi semua kebutuhannya hingga seimbang. Tentu semua itu tidak bisa diperoleh secara gratis. Konsumen harus memberikan pengorbanan berupa uang. Padahal, uang atau anggaran yang tersedia untuk membeli barang dan jasa terbatas. Oleh karena itu, konsumen perlu menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi.
Dengan memegang prinsip ekonomi, konsumen selalu berusaha untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dari penggunaan barang dan jasa dengan pengorbanan atau anggaran tertentu. Sebaliknya,
dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, diperoleh tingkat kepuasan tertentu.
Bagaimana cara konsumen menerapkan prinsip ekonomi tersebut?
Mari kita perhatikan beberapa langkah berikut ini:
1) Menetapkan Skala Prioritas
Apakah kamu terbiasa membuat rencana pengeluaran setiap bulan? Bagaimana kamu menyusun pengeluaran tersebut? Tentu kamu mengurutkan mulai dari kebutuhan yang terpenting hingga yang tidak penting. Inilah yang disebut penetapan skala prioritas terhadap kebutuhan yang bermacam-macam. Menetapkan skala prioritas perlu dilakukan karena anggaran yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga semua barang dan jasa yang dibutuhkan bisa terbeli. Sebuah keluarga biasanya telah menetapkan kebutuhan yang penting dan tidak penting. Kebutuhan terhadap makanan dan pendidikan seharusnya lebih didahulukan daripada kebutuhan terhadap rekreasi.
2) Memperluas Informasi Mengenai Barang dan Jasa
Barang dan jasa yang disediakan produsen di pasaran sangat banyak. Namun, tidak semuanya cocok dengan kebutuhan dan kondisi keuangan konsumen. Oleh karena itu, konsumen perlu mencari informasi mengenai harga, kualitas, serta karakteristik barang dan jasa tersebut. Tujuannya agar konsumen bisa memperoleh barang dan jasa yang diinginkan dengan harga murah. Konsumen perlu memperluas informasi agar tidak mudah terjebak oleh iklan yang digembar-gemborkan produsen. Selain itu, konsumen tentu menginginkan kualitas yang bagus untuk semua barang yang dibelinya. Oleh karena itu, konsumen harus selektif dalam menentukan barang yang akan dibeli.
3) Bersikap Hemat
Bersikap hemat berarti berhati-hati dalam membelanjakan uang atau pendapatan. Pengeluaran konsumen sebaiknya diatur sedemikian rupa agar minimal sama dengan pendapatannya. Jangan
sampai pengeluaran melebihi pendapatannya sehingga harus berutang kepada pihak lain. Orang yang berutang saat ini sama dengan mengurangi kemampuan konsumsi pada masa yang akan datang karena harus membayar cicilan utang. Sikap hidup hemat ini memungkinkan konsumen untuk menabung demi kebutuhan masa depan.
c. Arti Prinsip Ekonomi Distributor
Kamu telah mengetahui bahwa distributor memegang peranan dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Prinsip ekonomi pun berlaku dalam kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi merupakan upaya menyampaikan barang dan jasa dalam jumlah, mutu, serta waktu yang tepat dengan biaya tertentu. Pada umumnya lokasi tempat barang yang diproduksi berbeda dengan lokasi tempat tinggal konsumen. Misalnya, sayur-mayur yang dikonsumsi masyarakat perkotaan dihasilkan dari daerah pegunungan. Distributor akan memperhitungkan biaya angkut, biaya penyimpanan, dan pengepakan. Terlebih jika barang-barang yang didistribusikan tidak tahan lama. Barang-barang tersebut harus segera sampai ke tangan konsumen sebelum rusak/membusuk.
d. Contoh Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan Siswa
Apakah prinsip ekonomi perlu diterapkan oleh seorang siswa dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya adalah pasti. Seorang siswa juga melakukan tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi yang paling sering kamu dan teman-temanmu lakukan adalah konsumsi. Setiap hari kamu membelanjakan uang saku yang diberikan orang tua untuk berbagai keperluan. Misalnya biaya transportasi, membeli buku, dan jajan.
Namun, pernahkah kamu membuat perhitungan mengenai pemasukan dan pengeluaran uangmu?
Coba perhatikan dan terapkan contoh berikut ini:
"Setiap minggunya, Eko mendapat uang saku sebesar Rp30.000,00. Uang saku tersebut harus ia manfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan selama satu minggu, antara lain biaya transportasi, jajan, membeli keperluan sekolah, dan mengisi tabungan.
Eko kemudian membuat tabel daftar kebutuhan seperti berikut ini.
Pada suatu minggu Eko menghadapi berbagai macam kebutuhan. Sekolahnya mengadakan penggalangan dana untuk korban bencana alam. Ia juga harus membeli bahan-bahan untuk membuat prakarya. Pada saat yang sama, Eka, sahabatnya berulang tahun. Tentu ia harus membelikan kado untuk Eka. Untuk menyikapi perubahan kebutuhan tersebut, Eko harus membuat skala prioritas kebutuhan yang baru. Skala tersebut disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting dan mendesak. Eko tidak mungkin memangkas biaya transportasi karena jarak antara sekolah dan rumahnya cukup jauh serta ia harus tiba di sekolah tepat waktu. Buku dan bolpoin yang dibelinya minggu lalu masih bisa digunakan. Jika biasanya ia jajan menghabiskan Rp2.000,00 per hari, pada minggu ini, ia memangkas uang jajan menjadi Rp1.000,00 per hari. Jadi, Eko membuat daftar prioritas yang baru sebagai berikut:
Tabel Daftar Kebutuhan Eko Selama Satu Minggu
Dengan skala prioritas seperti ini, Alif dapat memenuhi semua kebutuhannya pada minggu ini. Meskipun minggu ini, ia belum bisa menabung. Alif telah berani menghemat serta bertindak dengan memperhatikan penting dan tidaknya suatu kebutuhan. Tindakan ekonomi yang dilakukan Alif sudah berdasarkan prinsip ekonomi. Hal ini terlihat keberhasilan Alif dalam memenuhi kebutuhannya dengan dana yang ada.