Monday, February 27, 2017

10 Syarat Sah Membaca Surat Al-fatihah

10 Syarat Sah Membaca Surat Al-Fatihah
Foto: Intip Berita

10 Syarat Sah Membaca Surat Al-Fatihah - Tentang syarat sah bacaan Al-Fatihah ini, antaranya ialah sepertimana yang disebutkan dalam kitab Minhaj At-Thalibin, oleh Imam Nawawi seperti berikut:

"Wajib susunannya dan muawalatnya. Maka jika diselangi dengan zikir, ia memutuskan. Maka jika zikir itu berkaitan dengan sembahyang seperti ucapan aminnya akan bacaan Imamnya dan mengingatkan bacaan Imam, maka tidak memutuskan, pada yang paling sahih. Memutus oleh diam yang lama. Seperti ini yang sedikit, jika diqasadkan dengan memutuskan bacaan, pada yang paling sahih."

BACA:  Pembahagian Rukum Shalat
Syarat sah al-Fatihah (safinah)

فصل ) شروط الفاتحة عشرة : الترتيب والموالاة ومراعاة تشديداتها وأن لا يسكت سكتة طويلة ولا قصيرة يقصد قطع القراءة وقراءة كل آياتها ومنها البسملة وعدم اللحن المخل بالمعنى وأن تكون حالة القيام في الفرض ، وأن يسمع نفسة القراءة وأن لا يتخللها ذكر أجنبي .
Syarat-syarat sah membaca surat al-Fatihah ada sepuluh, yaitu:

1.  Wajib mengikut tertib susunan ayat demi ayat bacaan Al-Fatihah sepertimana dalam Al-Quran. atau (membaca surat al-Fatihah sesuai urutan ayatnya)

2.  Muwalat itu berarti berturut-turut atau berterusan membaca ayat-ayatnya tanpa dipisahkan dengan diam yang lama atau zikir yang tidak diberi keuzuran. (membaca surat al-Fatihah dengan tanpa terputus).

3. 
Memperhatikan makhraj huruf (tempat keluar huruf) serta tempat-tempat tasydid. Sebaiknya pada setiap ayat itu tidak dibaca dengan sambung tetapi diwaqafkan dengan diam seketika. Hanya diam yang dibenarkan antara ayat-ayat tersebut ialah sekadar diam untuk mengambil nafas. Atau diam kerana terlupa, atau untuk mengingatkan ayat yang seterusnya. Bukan diam yang lama dengan disengajakan. Juga bukan diam yang sebentar, tetapi diniatkan untuk memutuskan bacaan.

BACA:  Rajin Shalat Sunnah Malah meninggalkan yang Sunnah?

4.  Tidak lama terputus antara ayat-ayat al-Fatihah ataupun terputus sebentar dengan niat memutuskan bacaan. Zikir yang dibenarkan untuk diselangi dalam bacaan Al-Fatihah ialah yang ada kaitan dengan sembahyang seperti mengaminkan bacaan Al-Fatihah Imam. Ataupun mengingatkan bacaan Imam tatkala Imam terdiam kerana terlupa. Tidak boleh jika Imam masih boleh meneruskan bacaan dan kita mengingatkan, maka ianya memutuskan bacaan Fatihah kita. Dan sewaktu mengingatkan itu diniatkan sebagai zikir.

5.   Membaca semua ayat al-Fatihah.
6.   Basmalah termasuk ayat dari al-fatihah
7.   Tidak menggunakan lahan (lagu) yang dapat merubah makna
8.   Memabaca surat al-Fatihah dalam keaadaan berdiri ketika sholat fardhu
9.   Mendengar surat al-Fatihah yang dibaca
10. Tidak terhalang oleh dzikir yang lain. Zikir yang tidak diberi keuzuran untuk diselangi dalam bacaan Al-Fatihah ialah seperti mengucap "Alhamdulillah" sewaktu bersin, mengucap "SubhanaAllah", atau mengingatkan bacaan selain Imam.

Mudah-mudahan tulisan ini akan mendapat masukan dan kedalaman yang sempurna dari pembaca sekalian khususnya untuk penulis. Mohon kiranya sama-sama kita kaji kembali bersama Ulama dan guru-guru kita agar kekurangan dalam penjalasan penulisan Syarat Sah Membaca Al-Fatihah ini akan sempurna. Kepada Allah kami mohon ampun atas kesalahan dan khilaf. Aminn
Wallahua'lam.

Rujukan:
- Minhaj At-Thalibin
- Sabilal Muhtadin

sumber Ref:fekah/mangsuhe

Pengertian Nafsiyyah, Salbiyyah, Ma’ani dan Ma’nawiyah

Pengertian Nafsiyyah, Salbiyyah, Ma’ani dan Ma’nawiyah
Foto by. Miazart

AGAMA - Dibawah ini adalah Makna dan Pengertian Nafsiyyah, Salbiyyah, Ma’ani dan Ma’nawiyah.
Sifat wajib bagi Allah jumlahnya sangat banyak, tak akan terhitung dan tidak bisa diringkas, karena sifat kesempurnaan Allah tidak akan ada yang sanggup menghitungnya kecuali Allah sendiri. Namun yang wajib kita ketahui adalah yang ada dalilnya saja, baik dalil ‘aqli maupun dalil naqli.

BACA: Rajin Shalat Sunnah Malah meninggalkan yang Sunnah? 
Dalam menjumlahkan sifat yang wajib ini para ‘Ulama berbeda pendapat. Imam Al Asy’ari dan Muhaqiqin berpendapat jumlahnya ada 12 sifat, terdiri dari 5 sifat Salabiyah dan 7 sifat Ma’ani.

Abi Bakrin Baqilani, Ar Rozi dan Imam Haromain berpendapat jumlahnya ada 13 sifat dengan tambahan 1 sifat Nafsiyyah. Imam Al Ma’thuridy, Sanusi dan Ibrahim Al Bajuri berpendapat jumlahnya ada 20 sifat dengan tambahan 7 sifat Ma’nawiyyah.

Agar semua pendapat para ‘Ulama Ushuluddin tadi terbawa, maka diambil yang 20 sifat dan terbagi menjadi empat kelompok, yaitu :

Sifat Nafsiyyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Zat Allah swt. Sifat wajib yang tergolong kelompok ini adalah sifat Wujud.
 
Sifat Salbiyyah, yaitu sifat Allah yang menolak sifat-sifat yang tidak sesuai atau tidak layak bagi Allah swt. Sifat yang tergolong dalam kelompok ini adalah sifat Qidam, Baqo, Mukholafatul lil hawaditsi, Qiyamuhu Binafsihi, dan Wahdaniyyat.
 
Sifat Ma’ani, yaitu sifat – sifat wajib bagi Allah yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia, serta dapat meyakinkan orang lain, lantaran kebenarannya dapat dibuktikan oleh panca indera. Yang termasuk kelompok ini adalah sifat Qudrot, Irodat, ‘Ilmu, Hayat, Sama’, Bashor dan Kalam.
 
Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat-sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani atau keaktifan sifat-sifat tujuh di atas. Termasuk kelompok ini adalah sifat Kaunuhu Qodiron, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu ‘Aliman, Kaunuhu Hayyan, Kaunuhu Sami’an, Kaunuhu Bashiron, dan Kaunuhu Mutakalliman.

Sifat wajib bagi Allah yang 20 juga ada yang menyimpulkan dengan dua materi, yaitu :

Istighnaiyyah, artinya sifat yang menunjukkan kesempurnaan Zat Allah dan tidak memerlukan yang lain. Isinya ada sebelas sifat, yaitu sifat Wujud, Qidam, Baqo, Mukholafatul lil hawaditsi, Qiyamuhu Binafsihi, Sama’, Bashor, Kalam, Kaunuhu Sami’an, Kaunuhu Basyiron, dan Kaunuhu Mutakalliman.
 
Iftiqoriyyah, artinya sifat Allah yang sangat dibutuhkan atau diperlukan oleh makhluk-Nya. Isinya ada Sembilan sifat, yaitu sifat Wahdaniyyat, Qudrot, Irodat, ‘Ilmu, Hayat, Kaunuhu Qodiron, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu ‘Aliman dan Kaunuhu Hayyan.

BACA:  Pembahagian Rukum Shalat

Ada lagi yang menyimpulkan dengan empat materi, yaitu :

Sifat Kamal, artinya sifat Allah sangat sempurna. Isinya 5 sifat, yaitu sifat Wujud, Qidam, Baqo, Mukholafatul lil hawaditsi, dan Qiyamuhu Binafsihi.
 
Sifat Jalal, artinya sifat Kebesaran Allah dan Kewisesaan-Nya. Isinya 4 sifat, yaitu sifat Qudrot, Irodat, Ilmu, dan Hayat.
 
Sifat Jamal, artinya sifat yang menunjukkan bahwa Allah tidak mempunyai sifat kekurangan. Isinya 6 sifat, yaitu sifat Sama’, Bashor, Kalam, Kaunuhu Sami’an, Kaunuhu Bashiron, dan Kaunuhu Mutakalliman.
 
Sifat Qohar, artinya sifat yang menunjukkan Keperkasaan dan Kegagahan Allah. Isinya 5 sifat, yaitu sifat Wahdaniyyat fil Af’al, Kaunuhu Qodiron, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu ‘Aliman dan Kaunuhu Hayyan.

Setiap orang mukalaf, baik laki-laki maupun perempuan, semuanya wajib mengetahui 20 sifat yang pasti dimiliki oleh Allah dengan dalil-dalilnya, meskipun dengan cara global.

sumber ref: alwib.net

Wednesday, February 22, 2017

Sebutkan Manfaat dan akibat dari Peristiwa Keberagaman

Sebutkan Manfaat dan akibat dari Peristiwa Keberagaman
Foto by. Ruang Kata Doni As Siraj - WordPress.com

Manfaat dan akibat dari Peristiwa Keberagaman 


Dibawah ini adalah arti peristiwa atau berita tentang keberagaman masyarakat, serta manfaat dan akibatnya;

1. Keragaman budaya 

Contohnya, 
- Senjata tradisional 
- Lagu daerah 
- Tarian daerah 
- dll.

2. keragaman agama atau keyakinan ada agama Islam, kristen, katholik, hindu, budha dll.

3. keragaman suku 
- Suku Aceh dari Aceh
- Suku Batak (sumater Utara) 
- Suku Minangkabau (Sumatera Barat)
- Suku Akit dan Sakai (Riau)
- Suku Kerinci (Jambi)
- Suku Musi (Sumatera Selatan) 
- Suku Melayu (Bangka Belitung)
- Suku jawa, suku batak, suku dayak dll.

4. keragaman ras ataupun perbedaan warna kulit atau fisik

Manfaat 

Dengan banyaknya kekayaan alam dan budaya bagi negara Indonesia, kita bisa saling menyatukan budaya bangsa kita dari sabang sampai merauke, sehingga membentuk suatu budaya yang besar yaitu kebudayaan nasional, yang harus dilindungi, dijaga, dihormati, dihargai dan dilestarikan. jangan sampai dicuri oleh bangsa lain

Akibat negatifnya

Biasanya permusuhan akan timbul jika tidak tertanam rasa saling menghormati dan menghargai atas perbedaaan dan keragaman bangsa dan negara kita. Sehingga akan berakibat kepada timbulnya perpecahan, peperangan dan membuat permusuhan antar warga negara Indonesia.

Demikian semoga bermanfaat.

Wednesday, February 8, 2017

Arti Prinsip Ekonomi, Ciri dan Contohnya

Arti tentang Prinsip Ekonomi, Ciri dan Contohnya


Tugas belajar siswa - Dibawah ini akan kami sajikan kepada para siswa-siswi SD, SMA, SMA dan juga untuk umum tentang Arti Prinsip Ekonomi, Ciri dan Contohnya

Arti Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi bagi produsen, konsumen, dan distributor. Prinsip ekonomi pada dasarnya merupakan tindakan memperoleh hasil yang maksimal dari pengorbanan yang telah kita lakukan. Selain bertindak atas motif ekonomi, suatu tindakan ekonomi umumnya menganut prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi ini menjadi landasan bertindak dalam mengambil keputusan penggunaan atau pengalokasian sumber daya agar dicapai hasil yang optimal. Intinya penggunaan atau pengalokasian sumber daya itu harus efisien. Dengan kata lain, efiensi itu pada dasarnya merupakan inti dari prinsip ekonomi.
 
Prinsip ekonomi berbunyi:

    “Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya berusaha untuk mendapatkan hasil tertentu atau dengan pengorbanan tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil yang sebesarbesarnya.”
 
Contoh Pidato Tentang Sabar Dalam Islam


Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi

Terdapat beberapa ciri dari tindakan ekonomi yang didasari oleh prinsip ekonomi sebagai berikut:
1. mengutamakan kebutuhan yang sifatnya lebih penting dan mendesak;
2. bersikap hemat dan tidak boros dalam tindakannya;
3. melakukan tindakan ekonomi dengan pertimbangan yang matang;
4. senantiasa mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap tindakan ekonomi yang dilakukannya.
 
Prinsip ekonomi menuntun pelaku ekonomi untuk:

1. berusaha dengan biaya (pengorbanan) tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya, atau
2. berusaha dengan biaya (pengorbanan) sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu.
 
Prinsip ekonomi ini berlaku untuk semua tindakan ekonomi baik produksi, konsumsi, maupun distribusi.

a. Arti Prinsip Ekonomi Produsen

Kita telah mengetahui bahwa motif utama produsen dalam menghasilkan barang dan jasa untuk mencari laba seoptimal mungkin. Motif ini tidak akan terwujud jika produsen tidak memperhitungkan dengan baik antara pengorbanan dan hasil yang diharapkan. Di sinilah pentingnya produsen mengetahui dan menerapkan prinsip ekonominya. Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi menjadi dasar berpikir dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi atau pengorbanan tertentu. Sebaliknya, dengan biaya produksi dan pengorbanan yang serendah-rendahnya dapat dihasilkan sejumlah barang serta jasa tertentu.

Oleh karena itu, sebelum memulai usaha, produsen harus mempertimbangkan hal-hal berikut:

1) Barang dan Jasa Apa yang Dibutuhkan oleh Masyarakat?

Para produsen yang sukses biasanya jeli dalam mengamati perkembangan kebutuhan masyarakat. Produsen harus mampu menyediakan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi ketika belum ada produsen lain yang bisa menghasilkan barang dan jasa tersebut:

2) Di Mana Barang dan Jasa Tersebut Dihasilkan?

Kegiatan usaha pasti membutuhkan lahan atau lokasi. Apalagi jika usaha yang akan dijalankan berupa produksi skala besar. Tentu dibutuhkan area pabrik yang luas dan berbagai sarana pendukung seperti jalan, jaringan listrik, dan jaringan komunikasi. Permasalahan yang muncul adalah menyangkut pemilihan tempat pabrik yang akan dibangun. Produsen harus mempertimbangkan apakah berdasarkan ketersediaan bahan baku, kemudahan transportasi, atau kedekatan dengan konsumen (pasar). Lokasi pabrik tidak strategis bisa mengakibatkan borosnya biaya pengangkutan, yaitu biaya pengangkutan bahan mentah ke pabrik dan biaya pengangkutan barang ke pasar.

Arti Prinsip Ekonomi, Ciri dan Contohnya

3) Bagaimana Cara Menghasilkan Produk yang Paling Efisien?

Dalam berproduksi produsen selalu berusaha menekan biaya yang serendah-rendahnya dengan tetap memerhatikan kualitas barang yang dihasilkan. Produsen tidak mungkin mengurangi penggunaan tenaga kerja atau bahan mentah di bawah standar kebutuhan produksi. Jadi, produsen harus mengusahakan teknik produksi yang paling efisien serta menghindari penggunaan sumber
daya yang sia-sia. Apabila biaya produksi tidak dapat ditekan, produsen berusaha agar dengan biaya produksi tertentu diperoleh produktivitas yang sebesar-besarnya.
 
Contoh Pidato Tentang Sabar Dalam Islam


b. Arti Prinsip Ekonomi Konsumen

Konsumen selalu berusaha memenuhi semua kebutuhannya hingga seimbang. Tentu semua itu tidak bisa diperoleh secara gratis. Konsumen harus memberikan pengorbanan berupa uang. Padahal, uang atau anggaran yang tersedia untuk membeli barang dan jasa terbatas. Oleh karena itu, konsumen perlu menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi.

Dengan memegang prinsip ekonomi, konsumen selalu berusaha untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dari penggunaan barang dan jasa dengan pengorbanan atau anggaran tertentu. Sebaliknya,
dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, diperoleh tingkat kepuasan tertentu.

Bagaimana cara konsumen menerapkan prinsip ekonomi tersebut?
Mari kita perhatikan beberapa langkah berikut ini:

1) Menetapkan Skala Prioritas

Apakah kamu terbiasa membuat rencana pengeluaran setiap bulan? Bagaimana kamu menyusun pengeluaran tersebut? Tentu kamu mengurutkan mulai dari kebutuhan yang terpenting hingga yang tidak penting. Inilah yang disebut penetapan skala prioritas terhadap kebutuhan yang bermacam-macam. Menetapkan skala prioritas perlu dilakukan karena anggaran yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga semua barang dan jasa yang dibutuhkan bisa terbeli. Sebuah keluarga biasanya telah menetapkan kebutuhan yang penting dan tidak penting. Kebutuhan terhadap makanan dan pendidikan seharusnya lebih didahulukan daripada kebutuhan terhadap rekreasi.

2) Memperluas Informasi Mengenai Barang dan Jasa

Barang dan jasa yang disediakan produsen di pasaran sangat banyak. Namun, tidak semuanya cocok dengan kebutuhan dan kondisi keuangan konsumen. Oleh karena itu, konsumen perlu mencari informasi mengenai harga, kualitas, serta karakteristik barang dan jasa tersebut. Tujuannya agar konsumen bisa memperoleh barang dan jasa yang diinginkan dengan harga murah. Konsumen perlu memperluas informasi agar tidak mudah terjebak oleh iklan yang digembar-gemborkan produsen. Selain itu, konsumen tentu menginginkan kualitas yang bagus untuk semua barang yang dibelinya. Oleh karena itu, konsumen harus selektif dalam menentukan barang yang akan dibeli.

3) Bersikap Hemat

Bersikap hemat berarti berhati-hati dalam membelanjakan uang atau pendapatan. Pengeluaran konsumen sebaiknya diatur sedemikian rupa agar minimal sama dengan pendapatannya. Jangan
sampai pengeluaran melebihi pendapatannya sehingga harus berutang kepada pihak lain. Orang yang berutang saat ini sama dengan mengurangi kemampuan konsumsi pada masa yang akan datang karena harus membayar cicilan utang. Sikap hidup hemat ini memungkinkan konsumen untuk menabung demi kebutuhan masa depan.

c. Arti Prinsip Ekonomi Distributor

Kamu telah mengetahui bahwa distributor memegang peranan dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Prinsip ekonomi pun berlaku dalam kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi merupakan upaya menyampaikan barang dan jasa dalam jumlah, mutu, serta waktu yang tepat dengan biaya tertentu. Pada umumnya lokasi tempat barang yang diproduksi berbeda dengan lokasi tempat tinggal konsumen. Misalnya, sayur-mayur yang dikonsumsi masyarakat perkotaan dihasilkan dari daerah pegunungan. Distributor akan memperhitungkan biaya angkut, biaya penyimpanan, dan pengepakan. Terlebih jika barang-barang yang didistribusikan tidak tahan lama. Barang-barang tersebut harus segera sampai ke tangan konsumen sebelum rusak/membusuk.

d. Contoh Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan Siswa

Apakah prinsip ekonomi perlu diterapkan oleh seorang siswa dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya adalah pasti. Seorang siswa juga melakukan tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi yang paling sering kamu dan teman-temanmu lakukan adalah konsumsi. Setiap hari kamu membelanjakan uang saku yang diberikan orang tua untuk berbagai keperluan. Misalnya biaya transportasi, membeli buku, dan jajan.

Namun, pernahkah kamu membuat perhitungan mengenai pemasukan dan pengeluaran uangmu?

Coba perhatikan dan terapkan contoh berikut ini:

"Setiap minggunya, Eko mendapat uang saku sebesar Rp30.000,00. Uang saku tersebut harus ia manfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan selama satu minggu, antara lain biaya transportasi, jajan, membeli keperluan sekolah, dan mengisi tabungan.

Eko kemudian membuat tabel daftar kebutuhan seperti berikut ini.
 
Tabel Prinsip Ekonomi, Ciri dan Contohnya

Pada suatu minggu Eko menghadapi berbagai macam kebutuhan. Sekolahnya mengadakan penggalangan dana untuk korban bencana alam. Ia juga harus membeli bahan-bahan untuk membuat prakarya. Pada saat yang sama, Eka, sahabatnya berulang tahun. Tentu ia harus membelikan kado untuk Eka. Untuk menyikapi perubahan kebutuhan tersebut, Eko harus membuat skala prioritas kebutuhan yang baru. Skala tersebut disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting dan mendesak. Eko tidak mungkin memangkas biaya transportasi karena jarak antara sekolah dan rumahnya cukup jauh serta ia harus tiba di sekolah tepat waktu. Buku dan bolpoin yang dibelinya minggu lalu masih bisa digunakan. Jika biasanya ia jajan menghabiskan Rp2.000,00 per hari, pada minggu ini, ia memangkas uang jajan menjadi Rp1.000,00 per hari. Jadi, Eko membuat daftar prioritas yang baru sebagai berikut:

Tabel Daftar Kebutuhan Eko Selama Satu Minggu
 
Tabel daftar kebutuhan Prinsip Ekonomi

Dengan skala prioritas seperti ini, Alif dapat memenuhi semua kebutuhannya pada minggu ini. Meskipun minggu ini, ia belum bisa menabung. Alif telah berani menghemat serta bertindak dengan memperhatikan penting dan tidaknya suatu kebutuhan. Tindakan ekonomi yang dilakukan Alif sudah berdasarkan prinsip ekonomi. Hal ini terlihat keberhasilan Alif dalam memenuhi kebutuhannya dengan dana yang ada.

Arsip Ras Suku Bangsa dan Asal Usul Nenek Moyang di Indonesia

Arsip Tentang Ras Suku Bangsa dan Asal Usul Nenek Moyang di Indonesia


buku Ras Suku Bangsa 2017
Foto: 4life-4transferfactor.com

INDONESIA adalah Negara kesatuan yang memiliki masyarakat majemuk yang terdiri dari banyak suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).
1. Pembagian Ras Penduduk Indonesia
 
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu:
a. Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua/ Irian, Pulau Aru, Pulau Kai.
b. Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
c. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
d. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2(dua) golongan.
1) Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.

2) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda) antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, Bali.
Kumpulan Tugas Belajar SD/SMP Lengkap: 
 
Contoh Pidato Tentang Sabar Dalam Islam

Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga terdiri dari kelompok warga keturunan Cina (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi satu warga negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme. Salah satu perekat suku bangsa yang berbeda-beda di Indonesia adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.

2. Suku Bangsa Indonesia
 
Nenek moyang atau induk suku bangsa Indonesia menurut penelitian dan kajian sejarah berasal dari wilayah Asia. Percampurannya tersebut menghasilkan keturunan beberapa suku bangsa di Indonesia, yaitu ras Melanesoid dan Melayu.
    
Munculnya keragaman suku bangsa tidak seharusnya menjadi faktor pemicu adanya perpecahan di masyarakat yang diakibatkan perselisihan antarsuku bangsa. Bangsa Indonesia harus hidup tenteram, rukun, aman, dan damai di tengah-tengah perbedaan yang ada.

Suku bangsa adalah satu kelompok atau kesatuan masyarakat yang terikat secara sadar dalam suatu sistem aturan budaya masyarakat setempat.

1) Pola Persebaran Suku Bangsa di Indonesia
    Suku bangsa yang terdapat di Indonesia secara umum dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu suku bangsa asli Indonesia, suku bangsa nonpribumi (asing), dan suku bangsa pedalaman.

2) Kondisi Lingkungan Geografis Indonesia
   Faktor geografis yang menunjang adanya keragaman tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan, antara lain sebagai berikut.

a) Letak geografis kepulauan Indonesia berada pada jalur persilangan dunia. Hal ini memungkinkan masuk dan berkembangnya budaya luar dengan leluasa.
b) Wilayah Wawasan Nusantara yang kita cintai ini terdiri atas beribu-ribu pulau yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke.
c) Setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi dan per sebaran kekayaan alam yang berbeda-beda.

Potensi tersebut menjadi modal awal dan penting bagi pengembangan wilayah yang bersangkutan.
b. Pengembangan Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional
    Pada dasarnya suatu kebudayaan yang lahir dan berkembang di masyarakat meliputi kebudayaan yang bersifat daerah dan nasional.

MASYARAKAT Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis) yang masing-masing memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda. Menurut hasil penelitian Hilderd Geertz, Indonesia terdiri dari 300 etnis / suku bangsa yang berbeda-beda. Adapun menurut penelitian MA Jaspan, masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa / etnis dengan kriteria pada bahasa daerah, kebudayaan serta susunan masyarakatnya. Lain lagi menurut penelitian Van Vollenhoven yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terbagi menjadi 19 lingkaran hukum adat dengan berbagai suku bangsa (etnis) yang ada di dalamnya.

Kumpulan Tugas Belajar SD/SMP Lengkap: 
 
Contoh Pidato Tentang Sabar Dalam Islam


Lalu apakah yang dimaksud etnik itu? Apa pula bedanya dengan ras?
Robertson pada tahun 1977 mengemukakan pendapatnya bahwa kelompok etnik adalah sejumlah besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh kelompok lain memiliki kesatuan budaya yang berbeda. Hal ini terjadi sebagai akibat dari sifat-sifat budaya bersama dan interaksi timbal balik yang terus menerus.

Jika istilah ras berkaitan dengan ciri-ciri fisik tubuh, etnisitas lebih berkaitan dengan karakteristik budaya suatu kelompok tertentu. Karakterisrik budaya ini dibentuk dan dihasilkan oleh perbedaan bahasa, agama, suku bangsa, kedaerahan, dan tempat lahir.

Hal yang membedakan antara etnis yang satu dengan yang lainnya adalah perbedaan bahasa (bahasa daerah) dan adat istiadat. Perbedaan adat istiadat menunjukkan perbedaan kebudayaan yang nampak dari pola perilaku atau gaya hidup. Pola perilaku orang Batak yang suka bicara terus terang, sehingga terkesan tegas dan keras sangat berbeda dengan pola perilaku orang Jawa Tengah (khususnya Solo dan Jogja) yang suka berbicara hati-hati penuh dengan sindiran secara halus sehingga berkesan kurang tegas.

Secara rinci dapat kita uraikan tentang perbedaan antara suku bangsa yang satu dan lainya, dalam hal:
 
a. Perbedaan bahasa daerah.
b. Perbedaan tata susunan kekerabatan, misalnya ada yang menganut patrilineal, matriliniel, dan parental.
c. Perbedaan adat istiadat, misalnya dalam upacara perkawinan, upacara adat, hukum adat, dan lain-lain.
d. Perbedaan sistem mata pencaharian.
e. Perbedaan teknologi, misalnya bentuk arsitektur rumah/ bangunan adat, peralatan kerja tradisional.
f. Perbedaan kesenian daerah.
  
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan bahasa dan adat istiadat adalah:
 
a. Keadaan dan letak geografis yang berbeda.
b. Pemukiman penduduk yang terpisah-pisah di pulau-pulau
terpencil yang menghambat kontak dengan daerah lain.
c. Latar belakang sejarah yang berbeda.
d. Lingkaran hukum adat dan kemasyarakatan yang berlainan.

source: guruips.com

Intip Berita