Berikuta ini adalah bahan untuk Makalah Tentang Makna dan Hakikat Shalat adalah salah satu Tugas Belajar bagi Siswa/i SD dan SMP.
LIHAT CONTOH MAKALAH LAINNYA DISINI
====================================================
Pengertian Shalat
Kata Shalat berasal dari bahasa arab, secara bahasa dapat diartikan sebagai “doa”. Sedangkan pengertian shalat dari segi bahasa, kita lihat dulu pengertian yang telah diberikan oleh para ulama.
Dalam kitab fathul Muin, shalat diartikan sebagai beberapa ucapan dan perbuatan tertentu, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Pengertian seperti ini banyak diberikan oleh ulama-ulama ahli fikih. Ibrahim al-bajuri, pengarang kitab Al-bajuri, juga pengarang kitab matan dalm kitab al bajuri mendefinisikan shalat seperti itu.
Hampir semua ulama memberikan definisi yang sama tentang pengertian shalat. Inti pokok dari shalat kalau kita lihat dari pengertian-pengertian itu adalah
1. Perbuatan tertentu
2. Perkataan tertentu
3. Yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Perbuatan dan perkataan tertentu yang dimaksud dalam pengertian itu tidak lain adalah ketentuan yang harus dilakukan ketika shalat, seperti rukun-rukun dalam shalat dan sunah-sunahnya.
Baca: Pembahagian Rukum Shalat
Bacaan yang benar sesuai mahkraj (tatwid) adalah salah satu syarat sah membaca Surat Al-fatihah. Memperhatikan makhraj huruf (tempat keluar huruf) serta tempat-tempat tasydid. Sebaiknya pada setiap ayat itu tidak dibaca dengan sambung tetapi diwaqafkan dengan diam seketika. Hanya diam yang dibenarkan antara ayat-ayat tersebut ialah sekadar diam untuk mengambil nafas. Atau diam kerana terlupa, atau untuk mengingatkan ayat yang seterusnya. Bukan diam yang lama dengan disengajakan. Juga bukan diam yang sebentar, tetapi diniatkan untuk memutuskan bacaan.
Mengenai syarat sah dalam bacaan Al-Fatihah ini, antaranya ialah sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Minhaj At-Thalibin, oleh Imam Nawawi, yaitu:
"Wajib susunannya dan muawalatnya. Maka jika diselangi dengan zikir, ia memutuskan. Maka jika zikir itu berkaitan dengan sembahyang seperti ucapan aminnya akan bacaan Imamnya dan mengingatkan bacaan Imam, maka tidak memutuskan, pada yang paling sahih. Memutus oleh diam yang lama. Seperti ini yang sedikit, jika diqasadkan dengan memutuskan bacaan, pada yang paling sahih." Baca: Syarat Sah Membaca Al-Fatihah
Definisi dan Hakikat Shalat Sesungguhnya
Firman Allah QS. Al-Ankabut:45
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut:45)
Apa Hakikat Shalat?
Ibnul Qoyyim rahimahullah menguraikan hakikat shalat, “Tidak dapat diragukan bahwa shalat merupakan perkara yang sangat menggembirakan hati bagi orang-orang yang mencintainya dan merupakan kenikmatan ruh bagi orang-orang yang mengesakan Allah, puncak keadaaan orang-orang yang jujur dan parameter keadaan orang-orang yang meniti jalan menuju kepada Allah. Shalat merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa melaksanakannya dan memperkenalkannya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat tersebut mereka memperoleh kemulian dari-Nya dan keberuntungan karena dekat dengan-Nya. Allah tidak membutuhkan mereka (dalam pelaksanaan shalat), namun justru (hakikatnya shalat tersebut) merupakan anugerah dan karunia Allah untuk mereka.
Dengan shalat, hati seorang hamba dan seluruh anggota tubuh beribadah. (Dalam shalat),Allah menjadikan bagian (anugerah) untuk hati lebih sempurna dan lebih besar, yaitu berupa (hati bisa) menghadap kepada Rabb nya Subhanahu, bergembira dan merasakan kelezatan berdekatan dengan-Nya, merasakan nikmat dengan mencintai-Nya, riang gembira menghadap kepada-Nya, tidak berpaling kepada selain-Nya saat beribadah (shalat) serta menyempurnakan hak-hak peribadatan kepada-Nya, sehingga ibadahnya sesuai dengan apa yang Dia ridhoi” (Dzauqush Shalah, Ibnul Qoyyim. Hal. 8).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan shalat dengan perumpamaan yang sangat indah danmanrik, yang menunjukkan bahwa Shalat itu adalah sebuah kebutuhan dan kegembiraan hati orang-orang yang beriman, karena dengannya Allah menghapuskan dosa hamba-Nya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ ؟ ». قَالُوا :لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ: « فَذَلِكَ مثل الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda, apakah itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan sedikit pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667).
=========
Demikian kiranya bahan atau Makalah tentang Makna dan Hakikat Shalat, mudahan kiranya dapat bermanfaat bagi siswa/siswi sekolah SD dan SMP sebagai tugas belajar.
Jika ada kekurangan dalampenyajian, mohon kiranya adik-adikperbaiki dan tanyakan kapada ahli ilmu agama/ustazd dan para alim ulama. Agar selain menjadi tugas belajar juga menjadi pembelajaran bagi kita semua. aminn.
sumber ref:
- muslim.or.id
- fekah.blogspot.co.id
- suduthukum.com
Bacaan yang benar sesuai mahkraj (tatwid) adalah salah satu syarat sah membaca Surat Al-fatihah. Memperhatikan makhraj huruf (tempat keluar huruf) serta tempat-tempat tasydid. Sebaiknya pada setiap ayat itu tidak dibaca dengan sambung tetapi diwaqafkan dengan diam seketika. Hanya diam yang dibenarkan antara ayat-ayat tersebut ialah sekadar diam untuk mengambil nafas. Atau diam kerana terlupa, atau untuk mengingatkan ayat yang seterusnya. Bukan diam yang lama dengan disengajakan. Juga bukan diam yang sebentar, tetapi diniatkan untuk memutuskan bacaan.
Mengenai syarat sah dalam bacaan Al-Fatihah ini, antaranya ialah sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Minhaj At-Thalibin, oleh Imam Nawawi, yaitu:
"Wajib susunannya dan muawalatnya. Maka jika diselangi dengan zikir, ia memutuskan. Maka jika zikir itu berkaitan dengan sembahyang seperti ucapan aminnya akan bacaan Imamnya dan mengingatkan bacaan Imam, maka tidak memutuskan, pada yang paling sahih. Memutus oleh diam yang lama. Seperti ini yang sedikit, jika diqasadkan dengan memutuskan bacaan, pada yang paling sahih." Baca: Syarat Sah Membaca Al-Fatihah
Definisi dan Hakikat Shalat Sesungguhnya
Firman Allah QS. Al-Ankabut:45
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut:45)
Apa Hakikat Shalat?
Ibnul Qoyyim rahimahullah menguraikan hakikat shalat, “Tidak dapat diragukan bahwa shalat merupakan perkara yang sangat menggembirakan hati bagi orang-orang yang mencintainya dan merupakan kenikmatan ruh bagi orang-orang yang mengesakan Allah, puncak keadaaan orang-orang yang jujur dan parameter keadaan orang-orang yang meniti jalan menuju kepada Allah. Shalat merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa melaksanakannya dan memperkenalkannya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat tersebut mereka memperoleh kemulian dari-Nya dan keberuntungan karena dekat dengan-Nya. Allah tidak membutuhkan mereka (dalam pelaksanaan shalat), namun justru (hakikatnya shalat tersebut) merupakan anugerah dan karunia Allah untuk mereka.
Dengan shalat, hati seorang hamba dan seluruh anggota tubuh beribadah. (Dalam shalat),Allah menjadikan bagian (anugerah) untuk hati lebih sempurna dan lebih besar, yaitu berupa (hati bisa) menghadap kepada Rabb nya Subhanahu, bergembira dan merasakan kelezatan berdekatan dengan-Nya, merasakan nikmat dengan mencintai-Nya, riang gembira menghadap kepada-Nya, tidak berpaling kepada selain-Nya saat beribadah (shalat) serta menyempurnakan hak-hak peribadatan kepada-Nya, sehingga ibadahnya sesuai dengan apa yang Dia ridhoi” (Dzauqush Shalah, Ibnul Qoyyim. Hal. 8).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan shalat dengan perumpamaan yang sangat indah danmanrik, yang menunjukkan bahwa Shalat itu adalah sebuah kebutuhan dan kegembiraan hati orang-orang yang beriman, karena dengannya Allah menghapuskan dosa hamba-Nya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ ؟ ». قَالُوا :لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ: « فَذَلِكَ مثل الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda, apakah itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan sedikit pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667).
=========
Demikian kiranya bahan atau Makalah tentang Makna dan Hakikat Shalat, mudahan kiranya dapat bermanfaat bagi siswa/siswi sekolah SD dan SMP sebagai tugas belajar.
Jika ada kekurangan dalampenyajian, mohon kiranya adik-adikperbaiki dan tanyakan kapada ahli ilmu agama/ustazd dan para alim ulama. Agar selain menjadi tugas belajar juga menjadi pembelajaran bagi kita semua. aminn.
sumber ref:
- muslim.or.id
- fekah.blogspot.co.id
- suduthukum.com
0 komentar:
Post a Comment